Spesifikasi dari Beberapa Macam Proyektor dan Ketepatan Penggunaannya.
Melalui artikel ini kami akan mengangkat apa saja keuntungan yang akan anda dapat saat memakai projektor, juga akan sedikit dijelaskan bagaimana penggunaan sebuah projektor. Kami akan membicarakan panjang lebar bahwa projektor tidak hanya handal di ruang kelas dan auditorium sebagai piranti presentasi, namun juga sebuah pilihan tepat untuk menikmati film favorit anda.
SIAPA SAJA YANG PERLU PROJECTOR? MENGAPA?
Office (Kantor, Perusahaan)
Beberapa tahun lalu, kebanyakan presentasi dilakukan dengan transparansi dan OHP (over head projectors). Walaupun metode ini cukup menghemat uang, namun menyimpan dan mengganti semua lembaran transparansi dari awal hingga akhir presentasi bukan merupakan hal yang efektif.
Karena alasan itulah banyak orang beralih ke projector warna dan sebuah laptop daripada terus menerus menggunakan metode diatas. Juga apabila anda menggunakan metode baru ini, anda akan lebih mudah mengupdate bahan-bahan presentasi anda untuk suatu saat bisa ditampilkan lagi, daripada anda harus menyusun ulang dan mencetak kembali transparansi anda. Dengan projector dan laptop anda dapat merubah kapanpun apapun dari file presentasi anda, dan menampilkannya sewaktu-waktu. Juga anda tidak akan lagi kehabisan tinta printer hanya gara-gara bahan presentasi anda yang terus berubah.
Satu lagi alasan adalah kombinasi laptop dan projector dapat menampilkan animasi dan efek suara pada bahan presentasi anda, sehingga sudah pasti presentasi anda akan lebih menarik dan atraktif. Dan tentunya audience / pemirsa akan mendapatkan kesan tersendiri dari presentasi anda. Sehingga tidak heran sudah banyak perusahaan menyediakan fasilitas projektor di setiap ruang meeting maupun conference.
Schools (Sekolah, Universitas, Kampus)
Beberapa sekolah memakai projektor dalam kegiatan belajar mengajar mereka, sehingga guru dapat memperlihatkan image maupun foto yang besar di dalam kelas, sehingga semua yang ada di kelas dapat menyaksikannya.
At home (di rumah)
Projector tidak hanya dapat digunakan untuk presentasi maupun kegiatan belajar di kelas. Para penggemar Home theater pun mempergunakan projector karena kemampuan menyajikan gambar yang besar (lebih dari 300”) dibandingkan dengan TV plasma yang hanya mempunyai layar rata-rata 80”.
Dengan projector anda akan mendapat kualitas menonton setara dengan bioskop apabila ditambah dengan kemampuan sound dan pemutar film yang tidak kalah hebat.
TIPE PROJECTOR DAN CARA KERJANYA
Jika anda bertanya pada salesman saat anda akan membeli projector, anda akan diberitahukan beberapa jenis projector yang berbeda yang mereka jual. Tidak ada pengetahuan sama sekali tentang projector, dapat memungkinkan anda akan membeli projector yang tidak sesuai dengan kebutuhan anda maupun kemampuan dana anda. Untuk itu alangkah baiknya anda mengetahui sebagian besar tentang beberapa jenis projector yang berbeda-beda.
LCD: Liquid Crystal Display
U
ntuk projector yang berbasis LCD, pengolahan citra disaring melewati filter yang melalui tiga warna primer merah, hijau, biru (RGB). Tiap-tiap dari citra yang masuk ke filter dipancarkan ke LCD panel untuk di proses lagi. Pixel-pixel pada LCD panel akan di aktifkan atau di non-aktifkan (sebagian atau seluruhnya) untuk melakukan pemerataan brightness dan warna yang akan diperlukan untuk ditampilkan. Sebagai contoh, untuk menampilkan warna ungu, maka LCD panel warna hijau akan di non-aktifkan dan kemudian citra diolah menggunakan LCD panel warna biru dan merah sehingga dapat terbuat warna ungu yang ingin ditampilkan.
Teknologi ini telah di pakai sejak lama dan sudah cukup berkembang dengan baik. Oleh karena itu LCD projector adalah tipe projector yang paling dominan dan paling sering dijumpai di pasaran. LCD projector sudah memiliki kualitas yang cukup baik dalam menghasilkan gambar untuk sebagian besar aplikasi yang ada.
DLP: Digital Light Processing
Teknologi DLP dikembangkan oleh Texas Instruments, dengan basis teknologi Digital Micromirror Device (DMD) chip yang terbuat dari jutaan cermin super kecil. Tiap cermin digunakan untuk tiap pixel pada screen. Citra yang masuk kemudian akan diolah ke dalam color wheel/disc dengan basis warna merah, hijau, dan biru (RGB). Setelah itu citra melalui DMD, dan setiap cermin akan mereflesikan dalam berbagai sudut dengan kecepatan yang sangat cepat citra-citra warna yang dibutuhkan dalam penampilan suatu gambar pada screen.
Dengan perbandingan dan resolusi yang sama, sebenarnya projector ini akan menampilkan gambar dengan pixel dan contrast yang lebih tinggi dibandingkan dengan LCD projector. Oleh karena itu mengapa anda harus mengeluarkan uang yang lebih untuk membawa pulang projector ini. Karena DLP projector hanya menggunkan single DMD chip untuk memproses gambar, maka projector ini dapat dikemas dengan bentuk yang lebih ringkas dan kecil, rata-rata beratnya tidak mencapai 1 kg
LCoS: Liquid Crystal On Silicon
Banyak orang melirik projector ini karena pada projector ini digunakan penggabungan antara LCD dan DLP teknologi. Seperti pada LCD projector, citra yang masuk akan diolah pada suatu filter dengan basis warna merah, hijau, dan biru (RGB). Kemudian citra akan masuk ke liquid crystal panel yang akan merefleksikan warna-warna dan brightness yang dibutuhkan untuk menampilkan gambar seperti pada DMD chip.
LCoS merupakan projector terbaik dalam menghasilkan tampilan gambar pada screen dibanding jenis projector lain. Namun dari semua jenis projector yang beredar di pasaran, LCoS projector merupakan jenis projector paling mahal dan paling berat.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Setelah melihat dan mengetahui beberapa jenis projector yang ada, apakah anda tetap masih bingung memilih mana yang paling cocok untuk anda? Semua teknologi mempunyai keuntungan dan kerugian masing-masing. Begitu pula dengan LCD, DLP dan LCoS juga mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
LCD
Kelebihan Kekurangan
Tipe projector paling kuat Penggantian light bulb yang cukup mahal
Menghasilkan warna yang sangat baik, dan panel warna dapat kita tentukan sendiri Lebih mudah panas, membutuhkan ekstra pendingin untuk menghindari gangguan pada projector akibat panas
Intensitas cahaya tinggi (lumens) Warna menjadi kekuningan setelah 1000 jam pemakaian
DLP
Kelebihan Kekurangan
Contrast rasio yang sangat baik Sensitif terhadap perubahan tegangan listrik
Lebih kecil dan compact ukurannya
Pengatur pixel yang sangat baik
LCoS
Kelebihan Kekurangan
Menayangkan gambar paling baik Lebih mahal dari LCD, namun masih di bawah DLP
Paling besar diantara seluruh jenis ini
PANDUAN MEMBELI
Ada banyak tipe dari projector untuk berbagai keperluan. Disamping memperhatikan soal harga, penggantian lampu dan garansi, kami akan memperlihatkan spesifikasi dasar untuk school, office, dan home projector. Untuk itu perhatikanlah hal-hal di bawah ini saat anda akan memilih projector
BRIGHTNESS (Lumens)
Brightness pada projector ditandai dengan Lumens, apabila nilainya semakin tinggi, maka brightness-nya juga akan semakin tinggi pula. Kisaran Lumens berkisar antara 800 – 4000 lumens.
School and office memakai: > 2000 lumens
Ini direkomendasikan untuk memilih projector yang mempunyai lumens lebih dari 2000 lumens sebagai keperluan di kantor maupun di sekolah. Karena pada beberapa kasus, sedikit penerangan dibutuhkan untuk audience dapat menulis dan membaca catatan mereka saat presentasi berlangsung. Oleh karena itu projector yang mempunyai tingkat brightness sangat tinggi diperlukan.
Untuk ruangan yang lebih besar seperti gedung pertemuan maupun ruang konferensi, projector yang mempunyai paling sedikit 2500 lumens akan lebih ideal.
Home theater mamakai: 800 sampai 1000 lumens
Instalasi projector pada home theater tidak membutuhkan brightness yang tinggi, karena hampir seluruh home theater digunakan di ruangan yang tingkat pencahayaannya sedikit. Lumens sebesar 800 – 1000 lumens cocok digunakan untuk home theater.
CONTRAS RATIO
Contrast ratio adalah istilah untuk perbedaan intensitas cahaya antara brightest white dan darkest black. Tingkat ratio yang tinggi, sepeti 400:1 menandakan bahwa projector mempunyai tingkat representasi warna yang lebih baik dibanding dengan tingkat contrast ratio 150:1.
School and office memakai: 300:1 sampai 400:1
Sebagian besar kebutuhan sekolah dan kantor hanya membutuhkan sedikit representasi warna, tingkat conrast ratio yang rendah dapat diambil untuk kebutuhan ini, seperti 300:1 ataupun 400:1.
Home theater memakai: 1000:1 to 2000:1
Untuk menyaksikan film, contrast akan menjadi sebuah elemen yang sangat penting karena akan memperlihatkan tiap detil bagian dari gambar pada film. Oleh karena itu dibutuhkan tingkat contrast ratio yang tinggi antara 1000:1 sampai 2000:1 idealnya.
ASPECT RATIO
Ada dua jenis aspect ratio yang apling sering digunakan, 4:3 (Full Screen) dan 16:9 (Wide Screen). Sebenarnya masih ada juga ukuran aspect ratio yang lain, namun tidak terlalu sering dipakai. Sebagian besar projector mempunyai kemampuan untuk menampilkan ukuran berapa saja yang akan dikeluarkan, tidak tergantung pada rasio yang ditentukan. Pada umumnya semua laptop minimal mempunyai sedikitnya dua pilihan aspect ratio.
MAXIMUM COMPRESSED RESOLUTION
Gambar yang memiliki resolusi tinggi akan mempunyai ketajaman dan kualitas gambar yang tinggi pula. Beberapa jenis resolusi yang ada antara lain:
SVGA (Super Video Graphics Array) – 800 x 600 (480,000 pixels)
XGA (Extended Graphics Array) – 1024 x 768 (786,432 pixels)
SXGA (Super Extended Graphics Array) – 1280 x 1024 (1,310,720 pixels)
UXGA (Ultra Extended Graphics Array) – 1600 x 1200 (1,920,000 pixels)
Kebanyakan presentasi menggunakan SVGA / XGA
LAMP LIFE (UMUR LAMPU)
Harga sebuah lamp mencerminkan seberapa lama lampu tersebut dapat dipakai sebelum penggantian harus dilakukan. Semakin mahal harga lampu tersebut, semakin lama juga waktu yang kita dapat sebelum penggantian selanjutnya.
Kami merekomendasikan untuk memilih projector yang menyediakan lamp life selama kurang lebih 2000 jam. Beberapa projector mempunyai brightness yang berbeda, dan itu akan berpengaruh terhadap ketahanan lampu suatu projector. Semakin rendah brightness yang di distribusikan semakin lama pula umur lampu yang didapat.
PROJECTION SCREEN SIZE AND RANGE
Salah satu keuntungan utama penggunaan projector dibandingkan dengan TV plasma adalah layarnya yang sangat besar. Projector dapat menampilkan gambar dari ukuran 40” menjadi 300” dan memberikan kualitas gambar yang nyata. Besar proyeksi pada screen bergantung dengan jarak antara projector dan screen. Semakin jauh projector diletakkan semakin besar gambar yang ditampilkan.
VIDEO SIGNAL INPUT
Sebagian besar projector menawarkan beberapa jenis metode input yang berbeda-beda
• VGA (Analog) connector – digunakan untuk menhubungkan dengan notebook/PC.
• DVI (Digital) connector – digunakan untuk menghubungkan graphic card seri terbaru yang mensupport digital connection.
• Video S-Video – digunakan untuk sambungan ke DVD, VCR dan juga Camcorders.
• HDTV connectors – digunakan untuk koneksi dengan media yang mensupport High Definition Format seperti DVD player ataupun konsol game seperti Xbox.
BERAT
Berat projector adalah faktor penting yang harus diperhatikan saat memilih projector, karena akan bepengaruh pada penempatannya baik di kelas, rumah, maupun kamar. Anda harus memilih projector yang cukup ringan apabila ingin meletakkan projector tersebut digantungkan di langit-langit ruangan. Dan untuk pekerja yang mobile sebaiknya mencari projector yang beratnya kurang dari 1kg.
FITUR TAMBAHAN
Projector terus berkembang dari tahun ke tahun dan terus memperbaiki diri dengan melengkapinya menggunakan fitur-fitur yang semakin berguna dan membantu.
Wireless
Hampir semua laptop mempunyai wireless connectivity. Dengan memakai fitur ini, anda dapat melakukan presentasi via wireless dengan menggunakan laptop.
Networking
Sebagian projector memiliki kemampuan network. Dengan software tambahan, administrator dapat mengontrol manakah projector yang harus di hidupkan ataupun dimatikan, dan projector mana yang butuh maintenance. Dan fitu ini sangat cocok untuk sekolah yang mempunyai lebih dari tiga projector.
Angled Projection (3D Reform)
Kadang kala, karena keterbatasan ruangan anda tidak mungkin meletakkan projector persis di depan screen. Beberapa projector dilengkapi dengan fitur yang dapat mengatasi hal ini, sehingga walaupun projector tidak berada di depan screen persis namun gambar yang dihasilkan pada screen tetap proporsional.
Auto Focusing
Kejernihan gambar yang ditampilkan projector dipengaruhi oleh jarak antara projector dan screen, atau bisa disebut dengan fokus. Pada sebagian projector dilengkapi dengan sensor yang dapat membaca secar otomatis dan menentukan fokus pada projector.
Memory Expansion Slot
Beberapa projector menambahkan penyimpanan langsung pada projector sehingga anda dapat melihat koleksi foto anda tanpa harus menambahkan media lain seperti laptop atau memory card reader.
Built-in Speakers
Sejak anda dapat menambahkan suara pada presentasi anda, built-in speaker menjadi sangat praktis, karena anda tidak perlu lagi membawa portable speaker.
DVI Input
Untuk anda yang lebih menyukai digital connections, beberapa projector mempunyai DVI input connectivity. Fitur yang bagus untuk PC graphic cards keluaran terbaru yang mensupport DVI output.
HDTV ready
Untuk penggemar home theater, kebanyakan DVD player dan beberapa konsol game telah mensupport HDTV format untuk pengalaman menonton film dan bermaingame yang lebih baik.
AKSESORIS TAMBAHAN
Dibawah ini adalah beberapa tambahan yang dapat dipakai sebagai pendamping projector anda
Ultra-Portable Notebooks
Anda tentu tidak akan membawa kemana-mana laptop berat dengan projector yang ringan, anda memerlukan laptop ringan yang dapat anda bawa-bawa untuk menjadi mobile presentator.
Presentation Pointers
Sangat tidak praktis jika anda harus terikat dengan mouse setiap kali anda melakukan presentasi sehingga pergerakan tangan anda menjadi minim untuk menerangkan dengan bahasa tubuh. Untuk itu anda harus menyiapkan item yang satu ini.
Wireless Presentation Kit
Wireless Presentation Kit adalah alat yang sangat menyenangkan. Berbasis RF teknologi, media ini mengijinkan anda untuk memanage slide dari power point presentasi anda. Dan juga ditambah dengan pointer yang dapat anda gunakan untuk menunjukkan gambar pada screen ke audience.
pemanfaatanaudiovideodalamduniapendidikan
Jumat, 23 Maret 2012
MEDIA AUDIO DI KELAS
Media Audio Dalam Dunia Pendidikan.
M
edia Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata lain, media jenis ini hanya melibatkan indera dengar dan memanipulasi unsur bunyi atau suara semata.
Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitude yang berubah secara kontinyu terhadap waktu. Suara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 966) di antaranya berarti bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia, bunyi binatang, ucapan (perkataan), dan bunyi bahasa (bunyi ujar). Dari itu, dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio ini bisa menyampaikan pesan verbal maupun non verbal. Pesan verbal berupa bahasa lisan atau kata-kata, sedangkan pesan non verbal berwujud bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam, musik, dan lain-lain.
Pertumbuhan media jenis ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang perkembangan teknologi di bidang komunikasi suara. F.B.Morse, pada tahun 1844, mengirim berita lewat kawat dari Baltimore ke Washington, maka lahirlah Telegrafi. Kemudian Alexander Graham Bell berpikir, kalau bunyi bisa disalurkan melalui kawat, mengapa suara tidak? Maka pada tahun 1875, Bell melalukan percakapan lewat telepon. Kemudian dalam rentang waktu yang tidak begitu lama (9 tahun) suara manusia dapat disiarkan ke seluruh dunia melalui radio. Kemudian lahir alat perekam suara dari tangan Thomas Edison dengan ditemukannya alat Phonograf. Melalui alat ini orang merekam suara melalui piringan hitam. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka orang dapat merekam suara dengan alat perekam yang disebut Casette tape Recorder. Kini media ini semakin berkembang dengan ditemukannya berbagai perangkat baru yang bersifat digital seperti compact disc (CD), hard disc, flash disc, dan lain lain.
Sedangkan pendengaran adalah alat untuk mendengarkan. Sebelum Johanes Gutenberg menemukan mesin cetak, kebanyakan informasi disampaikan dari generasi ke generasi secara lisan. Banyak orang menghabiskan waktu untuk mendengarkan daripada untuk melakukan metode komunukasi lainnya. Dari hasil penelitian Barker dan rekan-rekannya tahun 1981, menemukan bahwa rata-rata mahasiswa menggunakan 53% dari waktu bangunnya untuk mendengarkan.
Menurut Munadi, mendengar sesungguhnya suatu proses rumit yang melibatkan empat unsur penting, yaitu: 1). Mendengar, 2). memperhatikan, 3). Memahami, 4). Mengingat. Jadi mendengarkan adalah proses selektif untuk mendengar, memperhatikan, memahami dan mengingat simbol-simbol.
Jenis-jenis Media Audio
1. Phonograph (Gramaphone)
Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut gramafon (gramaphone), yang kemudian dikenal dengan nama piringan hitam (record), yang telah berkali-kali mengalami perkembangan pembuatannya. Piringan hitam ini, mampu merekam berbagai macam suara mulai dari ucapan kata-kata, suara badai, kicau burung, music simponi dan lain-lain.hanya saja piringannya mudah tergores dan aus serta diameternya yang besar. Alat ini cocok digunakan untuk music, drama, puisi, dongeng, tutur cerita dan lain-lain.
2. Open Reel Tapes
Kelebihan program audio yang menggunakan pita Open Reel Tape Recorder ialah kualitas suaranya lebih bagus dibandingkan dengan pita kaset. Open Reel Tape Recorder ini, ada yang menggunakan sestem full track (mono) dan yang menggunaka sistem stereo. Namun pada umumnya program-program audio diperbanyak dalam bentuk mono.
3. Cassette Tape Recorder
Perekam kaset audio ini adalah yang paling popular dalam masyarakat. Untuk berbagai keperluan maka dibuat pita kaset dalam beberapa kualitas, yaitu dari yang paling rendah, normal dan metal. Namun umumnya program audio (untuk pendidikan), dibuat di atas pita kaset normal.
Kelebihan dari cassette tape recorder yakni:
1) memiliki fungsi ganda yang efektif.
2) cepat dan praktis.
3) dapat diputar berulang tanpa mempengaruhi suara.
4) digunakan sewaktu-waktu.
5) mudah diperbanyak / direproduksi.
6) mudah menggunakan.
Sedangkan keterbatasannya sebagai berikut:
1) rekaman hanya memberikan konsumsi suara saj.
2) komunikasi hanya satu arah saja.
3) pita kaset suara memiliki kekuatan terbatas.
4) tidak memiliki jangkauan yang luas.
4. Compact Disc (CD)
Inovasi secara revolusioner di dunia audio rekam terjadi pada tahun 1979, yakni lahirnya compact disc (CD) sebagai hasil percampuran computer dan tenaga laser. Compact Disc atau cakram padat adalah sebuah piringan optical yang digunakan untuk menyimpan data secara digital. Teknologi cakram padat kemudian diadopsi untuk digunakan sebagai alat penyimpan data yang dikenal sebagai CD-ROM.
Beberapa kelebihan CD, yaitu :
1) Dibandingkan dengan piringan hitam, CD lebih kecil diameterny.
2) CD dapat tahan dalam penggunaan berulang
3) Teknologi CD juga memungkinkan menghilangkan suara gangguan permukaan yang sering terjadi.
4) Mutu suara dapat diperbaiki karena musik direkam secara digital.
5. Radio
Radio adalah satu alat komunikasi elekro magnetic untuk mengirim dan menerima pesan suara dengan menggunakan sistem gelombang suara melalui udara. Pemancar radio mengubah, atau melakukan modulasi gelombang radio agar dapat menyampaikan informasi. Dalam dunia pendidikan, hingga kini radio masih digunakan sebagai media pembelajaran, khususnya untuk program pembelajaran jarak jauh. Penggunaan radio sebagai media pendidikan tidak perlu diragukan lagi peranannya, hal ini disebabkan karena radio memiliki daya jangkauan yang luas.
Kelebihan dari penggunaan radio adalah:
1) berita langsung dan up to date.
2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan memperkaya pengalaman.
3) realistik dan otentik.
4) mempengaruhi emosi dan mengembangkan imajinasi.
5) murah dan bersifat mobil.
Keterbatasan penggunaannya adalah:
1) merupakan komunikasi satu arah.
2) menuntut pemusatan perhatian.
3) terikat oleh jadwal pemancar dan jadwal siaran.
4) tidak dapat diulang dan hanya dapat didegar saja.
Secara umum, media audio memiliki kelebihan dan keterbatasan.
Kelebihannya:
Fleksibel, relative murah, ringkas, mudah dibawa (portable).
Keterbatasannya:
Memerlukan peralatan khusus, memerlukan kemampuan/ketrampilan khusus untuk pemanfaatannya.
M
edia Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata lain, media jenis ini hanya melibatkan indera dengar dan memanipulasi unsur bunyi atau suara semata.
Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitude yang berubah secara kontinyu terhadap waktu. Suara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 966) di antaranya berarti bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia, bunyi binatang, ucapan (perkataan), dan bunyi bahasa (bunyi ujar). Dari itu, dilihat dari sifat pesan yang diterima, media audio ini bisa menyampaikan pesan verbal maupun non verbal. Pesan verbal berupa bahasa lisan atau kata-kata, sedangkan pesan non verbal berwujud bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam, musik, dan lain-lain.
Pertumbuhan media jenis ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang perkembangan teknologi di bidang komunikasi suara. F.B.Morse, pada tahun 1844, mengirim berita lewat kawat dari Baltimore ke Washington, maka lahirlah Telegrafi. Kemudian Alexander Graham Bell berpikir, kalau bunyi bisa disalurkan melalui kawat, mengapa suara tidak? Maka pada tahun 1875, Bell melalukan percakapan lewat telepon. Kemudian dalam rentang waktu yang tidak begitu lama (9 tahun) suara manusia dapat disiarkan ke seluruh dunia melalui radio. Kemudian lahir alat perekam suara dari tangan Thomas Edison dengan ditemukannya alat Phonograf. Melalui alat ini orang merekam suara melalui piringan hitam. Seiring dengan perkembangan teknologi, maka orang dapat merekam suara dengan alat perekam yang disebut Casette tape Recorder. Kini media ini semakin berkembang dengan ditemukannya berbagai perangkat baru yang bersifat digital seperti compact disc (CD), hard disc, flash disc, dan lain lain.
Sedangkan pendengaran adalah alat untuk mendengarkan. Sebelum Johanes Gutenberg menemukan mesin cetak, kebanyakan informasi disampaikan dari generasi ke generasi secara lisan. Banyak orang menghabiskan waktu untuk mendengarkan daripada untuk melakukan metode komunukasi lainnya. Dari hasil penelitian Barker dan rekan-rekannya tahun 1981, menemukan bahwa rata-rata mahasiswa menggunakan 53% dari waktu bangunnya untuk mendengarkan.
Menurut Munadi, mendengar sesungguhnya suatu proses rumit yang melibatkan empat unsur penting, yaitu: 1). Mendengar, 2). memperhatikan, 3). Memahami, 4). Mengingat. Jadi mendengarkan adalah proses selektif untuk mendengar, memperhatikan, memahami dan mengingat simbol-simbol.
Jenis-jenis Media Audio
1. Phonograph (Gramaphone)
Alat rekam ini menggunakan cakram datar yang disebut gramafon (gramaphone), yang kemudian dikenal dengan nama piringan hitam (record), yang telah berkali-kali mengalami perkembangan pembuatannya. Piringan hitam ini, mampu merekam berbagai macam suara mulai dari ucapan kata-kata, suara badai, kicau burung, music simponi dan lain-lain.hanya saja piringannya mudah tergores dan aus serta diameternya yang besar. Alat ini cocok digunakan untuk music, drama, puisi, dongeng, tutur cerita dan lain-lain.
2. Open Reel Tapes
Kelebihan program audio yang menggunakan pita Open Reel Tape Recorder ialah kualitas suaranya lebih bagus dibandingkan dengan pita kaset. Open Reel Tape Recorder ini, ada yang menggunakan sestem full track (mono) dan yang menggunaka sistem stereo. Namun pada umumnya program-program audio diperbanyak dalam bentuk mono.
3. Cassette Tape Recorder
Perekam kaset audio ini adalah yang paling popular dalam masyarakat. Untuk berbagai keperluan maka dibuat pita kaset dalam beberapa kualitas, yaitu dari yang paling rendah, normal dan metal. Namun umumnya program audio (untuk pendidikan), dibuat di atas pita kaset normal.
Kelebihan dari cassette tape recorder yakni:
1) memiliki fungsi ganda yang efektif.
2) cepat dan praktis.
3) dapat diputar berulang tanpa mempengaruhi suara.
4) digunakan sewaktu-waktu.
5) mudah diperbanyak / direproduksi.
6) mudah menggunakan.
Sedangkan keterbatasannya sebagai berikut:
1) rekaman hanya memberikan konsumsi suara saj.
2) komunikasi hanya satu arah saja.
3) pita kaset suara memiliki kekuatan terbatas.
4) tidak memiliki jangkauan yang luas.
4. Compact Disc (CD)
Inovasi secara revolusioner di dunia audio rekam terjadi pada tahun 1979, yakni lahirnya compact disc (CD) sebagai hasil percampuran computer dan tenaga laser. Compact Disc atau cakram padat adalah sebuah piringan optical yang digunakan untuk menyimpan data secara digital. Teknologi cakram padat kemudian diadopsi untuk digunakan sebagai alat penyimpan data yang dikenal sebagai CD-ROM.
Beberapa kelebihan CD, yaitu :
1) Dibandingkan dengan piringan hitam, CD lebih kecil diameterny.
2) CD dapat tahan dalam penggunaan berulang
3) Teknologi CD juga memungkinkan menghilangkan suara gangguan permukaan yang sering terjadi.
4) Mutu suara dapat diperbaiki karena musik direkam secara digital.
5. Radio
Radio adalah satu alat komunikasi elekro magnetic untuk mengirim dan menerima pesan suara dengan menggunakan sistem gelombang suara melalui udara. Pemancar radio mengubah, atau melakukan modulasi gelombang radio agar dapat menyampaikan informasi. Dalam dunia pendidikan, hingga kini radio masih digunakan sebagai media pembelajaran, khususnya untuk program pembelajaran jarak jauh. Penggunaan radio sebagai media pendidikan tidak perlu diragukan lagi peranannya, hal ini disebabkan karena radio memiliki daya jangkauan yang luas.
Kelebihan dari penggunaan radio adalah:
1) berita langsung dan up to date.
2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan memperkaya pengalaman.
3) realistik dan otentik.
4) mempengaruhi emosi dan mengembangkan imajinasi.
5) murah dan bersifat mobil.
Keterbatasan penggunaannya adalah:
1) merupakan komunikasi satu arah.
2) menuntut pemusatan perhatian.
3) terikat oleh jadwal pemancar dan jadwal siaran.
4) tidak dapat diulang dan hanya dapat didegar saja.
Secara umum, media audio memiliki kelebihan dan keterbatasan.
Kelebihannya:
Fleksibel, relative murah, ringkas, mudah dibawa (portable).
Keterbatasannya:
Memerlukan peralatan khusus, memerlukan kemampuan/ketrampilan khusus untuk pemanfaatannya.
INSTALASI SOUND SYSTEM DALAM KELAS
Instalasi Sound System di Kelas
Dalam pemasangan sound system di kelas atau ruang, kabel instalasinya ditarik sampai menuju sentral yang terletak di lokasi tertentu dan dihubungkan ke alat pengendali saluran. Pengendali ini bertugas menyambung atau memutuskan penyaluran audio dari amplifier ke speaker yang berada di ruang atau kelas. Dan dalam hal ini kami rekomendasikan untuk menggunakan Digital Switch Selector.
Misalnya dalam satu kelas atau ruang terdapat dua atau lebih speaker, maka speaker dalam kelas atau ruang tersebut disambungkan secara paralel terlebih dahulu sehingga hanya satu saluran saja yang menuju ke sentral.
Perhatian : Tidak semua speaker boleh disambung begitu saja secara paralel.
Prinsip Penyaluran Signal Audio
Penyaluran signal audio untuk Sound System Kelas Terkendali Sentral sama prinsipnya dengan metode distribusi daya listrik PLN, di mana dari satu pembangkit yang jaraknya sangat jauh, listrik tersebut dapat didistribusikan kepada banyak konsumen dengan tegangan yang rata dan seimbang. Dengan metode ini, berapapun speaker yang terpasang, distribusi suara untuk setiap ruang menjadi seimbang dan rata dayanya dengan kualitas suara yang jernih dan natural. Tidak peduli dihidupkan satu, dua atau semuanya, suaranya tetap natural. Di samping itu, jarak dan panjang kabel instalasi tidak berpengaruh terhadap kualitas suara.
Bagaimana metodenya?...
Signal audio dari Amplifier (low impedance – 8Ω) sebelum disalurkan ke jaringan speaker dikonversi terlebih dahulu signalnya menjadi tegangan (high impedance - 100V) menggunakan Trafo Matching Impedance. Dengan demikian, yang mengalir pada kabel saluran adalah tegangan, bukan signal audio. Teknik ini akan menghilangkan kerugian signal audio akibat panjangnya kabel saluran sehingga hanya membutuhkan daya amplifier yang kecil saja untuk menghidupkan speaker yang sangat jauh jaraknya. Sampai pada speaker, tegangan tersebut dikonversi lagi dari high impedance 100V menjadi low impedance 8Ω juga menggunakan Trafo Matching Impedance. Dengan demikian, berapapun speaker yang dibunyikan, setiap speaker akan selalu mendapatkan impedansi speaker yang tepat yaitu 8Ω.
Amplifier dan speaker apa yang sudah dilengkapi dengan Trafo Matching Impedance dan bagaimana menentukan daya amplifier agar sesuai dengan jumlah speaker yang terpasang sehingga tidak terjadi Overload.
Teknik Instalasi Jaringan Sound System Kelas Terkendali Sentral
Instalasi Sound System Speaker Kelas Terkendali Sentral ini adalah teknik yang kami kembangkan untuk mengatasi problem instalasi khususnya berkaitan jumlah kabel yang sangat banyak. Banyaknya kabel instalasi memang tidak mungkin dihindari sebagai akibat dari pemasangan kabel saluran speaker dari masing-masing kelas atau ruang menuju ke sentral (lokasi) di mana sistem utama ditempatkan. Teknik ini menjamin, meskipun dalam jumlah yang banyak, kabel instalasi akan tampak rapi, aman, dan tidak mengganggu estetika secara umum. Disamping itu, juga sudah kami pikirkan fasilitas khusus untuk kemudahan pengecekan kerusakan pada saluran, menambah titik speaker kelas baru, ataupun penataan ulang saluran. Dan tidak lupa, kami juga menjamin kehandalan dan kekuatan instalasi ini.
Diagram Instalasi
Keterangan :
SENTRAL adalah terminal box (knlektor) terakhir sebelum kabel instalasi dihubungkan ke dalam sistem kendali. Terminal Sentral ini ada dua yaitu Terminal Sentral yang dilengkapi dengan Attenuator untuk mengendalikan speaker monitor dan diletakkan dalam ruangan di mana sistem utama berada serta Terminal Sentral yang berfungsi sebagai Group terakhir yang diletakkan di atas plafon ruangan sistem utama.
SISTEM adalah satu set peralatan sound system (High Impedance - 100V Line)
Bahan Instalasi Jaringan
Kabel Telepon dan Kabel Listrik Tunggal (NYA)
Kabel Telepon adalah kabel kawat yang kecil, lentur tapi kuat. Kabel telepon ini hanya digunakan untuk jalur signal (HOT) dan spesifikasi kabel ini sudah lebih dari cukup untuk menanggung beban penyaluran tegangan hasil konversi dari signal audio ke masing-masing speaker di ruang atau kelas.
Jumlah isi Kabel Telepon bermacam-macam (2,3,4,5,6,8,10,15). Gunakan sesuai jumlah kabel yang dibutuhkan. Kabel Kawat Listrik Tunggal (NYA) 1,5 mm khusus digunakan sebagai kabel COM. Karena kabel ini akan menanggung beban COM untuk seluruh sistem, maka harus lebih besar dari kabel telepon.
Kabel Protektor
Kabel Protektor berguna untuk melindungi kabel dari berbagai macam gangguan sekaligus membuat instalasi menjadi rapi. Bermacam-macam kabel protektor (pralon, kabel deck, TC protektor, selang flexible), gunakan sesuai kondisi dan kebutuhan.
Terminal Box (Kolektor)
Terminal box berisi konektor yang berfungsi sebagai titik pertemuan kabel instalasi. Sub Group dan Group menggunakan terminal ini.
Terminal box ini juga berfungsi sebagai titik pengecekan jika
terjadi gangguan pada kabel saluran dan tempat untuk menyediakan titik saluran stand by jika terjadi penambahan speaker pada ruang atau kelas yang berada dekat dengan terminal ini ( tidak harus memasang kabel baru sampai ke sentral ).
Ingat!, meskipun kelihatannya sederhana, jika semua sudah selesai, instalasi jaringan ini akan tampak rumit, jadi berpikir untuk kemudahan segalanya adalah lebih baik daripada pusing dikemudian hari.
Perencanaan Instalasi
Sekolah biasanya terdiri dari beberapa lokal bangunan yang pada setiap bangunannya memiliki beberapa ruang atau kelas. Perencanaan instalasi jaringan Sound System Kelas Terkendali Sentral secara keseluruhan adalah hal pertama yang harus dilakukan sebelum memulai kegiatan pemasangan instalasi apapun. Dari perencanaan ini sekaligus dapat diketahui berapa dan apa saja bahan yang diperlukan. Prinsip perencanaan adalah bagaimana membuat jalur instalasi dari seluruh ruang atau kelas menuju ke titik sentral. Rencanakan jalur yang paling mudah tanpa meninggalkan unsur keamanan, kerapian, dan estetika berkaitan dengan kondisi dan lingkungan.
• Tentukan jalur antar lokal sampai menuju sentral
• Tentukan titik Terminal Box Sub Group maupun Group pada masing-masing lokal bangunan
• Perkirakan pengembangan lokal kelas yang kemungkinan memerlukan sound system untuk menentukan titik saluran standby
Pemasangan Speaker
Speaker yang paling ideal dan memang diproduksi khusus untuk pemasangan dalam ruangan adalah Speaker Box TOA dengan tipe ZS 062. Speaker Box ini menghasilkan suara yang natural tapi tidak "kering". Gunakan 2 unit per kelas untuk hasil optimal.
Pemasangan speaker sangat mudah dan sederhana, yaitu dipasang sama seperti pemasangan jam dinding. Gunakan fisher dan sekrup jika dinding sekolah cukup kuat untuk dibor, atau paku beton 7 cm jika dinding kurang bagus (empuk).
Untuk kemudahan, buat mal titik gantungan agar tidak harus mengukur titik gantungan pada setiap speaker.
Instalasi Kelas atau Ruang (Indoor) - Sub Group
Untuk instalasi speaker dari kelas atau ruang ke sub group gunakan kabel telepon isi 2, yaitu untuk jalur HOT dan jalur COM. Sambungkan terlebih dahulu dua speaker pada ruang atau kelas tersebut secara paralel baru kemudian tarik instalasinya menuju ke terminal sub group. Perhatikan warnanya. Dalam produk TOA, warna hitam adalah untuk HOT dan warna putih untuk COM.
Jika ruang atau kelas berada dalam lokal gedung bertingkat, terminal sub group dapat diberikan untuk masing-masing lantai. Arahkan jalur instalasi menuju bagian luar dan gunakan kabel protektor agar rapi. Jika tidak bertingkat, arahkan kabel naik melalui atas plafon. Lakukan langkah di atas untuk setiap ruang atau kelas pada lokal bangunan tersebut sampai ke terminal sub group. Dalam terminal sub group ini, satukan kabel COM dari semua ruang atau kelas menjadi satu titik.
Instalasi Sub Group - Group
Untuk instalasi dari sub group ke group, gunakan kabel telepon sesuai jumlah yang dibutuhkan. Mulai dari titik ini, kabel telepon adalah hanya khusus untuk jalur HOT dan untuk jalur COM gunakan kabel listrik tunggal (NYA) 1,5 mm. Jangan lupa, mulai dari langkah ini juga, catat setiap jalur berdasarkan warna pada kabel telepon dan dokumentasikan sebaik mungkin. Catatan ini akan berguna pada saat ada gangguan pada saluran, juga untuk kemudahan menentukan nomor saluran untuk ruang atau kelas. Instalasikan semuanya langkah demi langkah mulai dari terminal box pertama sampai berakhir di sentral.
Teknik Instalasi Khusus
Teknik instalasi khusus digunakan untuk mengatasi kondisi tertentu berkaitan dengan tata ruang dalam lingkungan sekolah. Secara umum, bangunan setiap lokal adalah berdiri sendiri-sendiri (ada jarak berupa ruang kosong). Jika instalasi mau tidak mau harus "menyeberang" melalui ruang kosong ini, maka instalasi harus dipastikan aman dari gangguan apapun, khususnya cuaca yang dapat merusak kabel instalasi dan tangan jail serta perhatikan juga sisi estetikanya.
Teknik instalasi khusus yang biasa kami lakukan adalah instalasi udara dan instalasi bawah tanah. Instalasi udara adalah merentangkan kabel instalasi dari bangunan satu ke bangunan yang lain melalui udara, sedangkan instalasi bawah tanah adalah memasukkan kabel instalasi melalui bawah tanah. Untuk instalasi udara, gunakan pralon sebagai pelindung kabel dari sinar matahari atau hujan (cuaca adalah penyebab alamiah utama kerusakan kabel). Pastikan juga ketinggian bentangan ini tidak berada dalam jangkauan tangan.
Bagaimana agar rapi?...
Instalasi udara akan memiliki kecenderungan untuk melengkung. Agar tidak melengkung, ikat pralon pada kawat bentangan. Gunakan kawat yang cukup besar dan tarik menggunakan tracker sehingga meregang.
Caranya, pasang sekrup hole pada dua sisi secara sejajar. Kawat diikatkan langsung pada hole di satu sisi dan ikatkan kawat pada tracker yang sudah terlebih dahulu digantungkan di hole sisi yang lain. Tarik kawat dengan tracker dan setelah regangan kawat cukup kuat, ikatkan pralon pada kawat ini menggunakan kawat tembaga atau klem alumunium (usahakan bahan yang tidak berkarat).
Untuk instalasi bawah tanah, gunakan pralon untuk melindungi kabel. Lem setiap sambungan dengan kuat sehingga air tidak dapat masuk.
Instalasi Sistem Utama (Sentral)
Diagram Sistem Utama (Sentral)
Output audio yang sudah dikonversi menjadi tegangan dimasukkan ke dalam Digital Switch Selector. Digital Switch Selector akan menghubungkan signal ini ke saluran-saluran speaker sesuai kebutuhan. Attenuator yang khusus untuk mengendalikan volume suara speaker monitor di sentral sudah terintegrasi dalam Terminal Box Sentral.
Instalasi Output Amplifier - Digital Switch Selector
Hubungkan COM dan HOT (100V) dari Amplifier ke Input 100V di Digital Switch Selector menggunakan kabel dengan terminal skund di tiap ujungnya. Pastikan COM dari Amplifier terhubung ke COM DSS dan HOT (100V) dari Amplifier terhubung ke HOT DSS.
Instalasi Output Digital Switch Selector - Terminal Box Sentral
Output saluran Digital Switch Selector menggunakan soket DB. Hubungkan output tersebut ke soket DB yang ada di Terminal Box Sentral (letakkan Terminal Box ini di tembok belakang dekat dengan sistem). Jalur untuk speaker monitor terdapat dalam terminal box sentral. Speaker monitor tidak terpengaruh dengan mode operasi DSS (terhubung terus ke sistem). Karena sistem utama berada dalam ruangan yang kadang-kadang membutuhkan suasana tenang, volume speaker monitor ini dapat dikontrol langsung menggunakan Attenuator yang terdapat di Terminal Box Sentral.
Instalasi Terminal Box Sentral - Terminal Box Kolektor
Terminal box kolektor adalah terminal terakhir dari kabel instalasi dari berbagai penjuru. Jika kabel instalasi dari masing-masing ruang atau kelas tersebut langsung diturunkan ke Terminal Box Sentral, kerapian kabel instalasi akan sulit dipertahankan. Letakkan Terminal Box Kolektor ini di atas plafon ruangan yang digunakan untuk lokasi sistem utama.
Dalam pemasangan sound system di kelas atau ruang, kabel instalasinya ditarik sampai menuju sentral yang terletak di lokasi tertentu dan dihubungkan ke alat pengendali saluran. Pengendali ini bertugas menyambung atau memutuskan penyaluran audio dari amplifier ke speaker yang berada di ruang atau kelas. Dan dalam hal ini kami rekomendasikan untuk menggunakan Digital Switch Selector.
Misalnya dalam satu kelas atau ruang terdapat dua atau lebih speaker, maka speaker dalam kelas atau ruang tersebut disambungkan secara paralel terlebih dahulu sehingga hanya satu saluran saja yang menuju ke sentral.
Perhatian : Tidak semua speaker boleh disambung begitu saja secara paralel.
Prinsip Penyaluran Signal Audio
Penyaluran signal audio untuk Sound System Kelas Terkendali Sentral sama prinsipnya dengan metode distribusi daya listrik PLN, di mana dari satu pembangkit yang jaraknya sangat jauh, listrik tersebut dapat didistribusikan kepada banyak konsumen dengan tegangan yang rata dan seimbang. Dengan metode ini, berapapun speaker yang terpasang, distribusi suara untuk setiap ruang menjadi seimbang dan rata dayanya dengan kualitas suara yang jernih dan natural. Tidak peduli dihidupkan satu, dua atau semuanya, suaranya tetap natural. Di samping itu, jarak dan panjang kabel instalasi tidak berpengaruh terhadap kualitas suara.
Bagaimana metodenya?...
Signal audio dari Amplifier (low impedance – 8Ω) sebelum disalurkan ke jaringan speaker dikonversi terlebih dahulu signalnya menjadi tegangan (high impedance - 100V) menggunakan Trafo Matching Impedance. Dengan demikian, yang mengalir pada kabel saluran adalah tegangan, bukan signal audio. Teknik ini akan menghilangkan kerugian signal audio akibat panjangnya kabel saluran sehingga hanya membutuhkan daya amplifier yang kecil saja untuk menghidupkan speaker yang sangat jauh jaraknya. Sampai pada speaker, tegangan tersebut dikonversi lagi dari high impedance 100V menjadi low impedance 8Ω juga menggunakan Trafo Matching Impedance. Dengan demikian, berapapun speaker yang dibunyikan, setiap speaker akan selalu mendapatkan impedansi speaker yang tepat yaitu 8Ω.
Amplifier dan speaker apa yang sudah dilengkapi dengan Trafo Matching Impedance dan bagaimana menentukan daya amplifier agar sesuai dengan jumlah speaker yang terpasang sehingga tidak terjadi Overload.
Teknik Instalasi Jaringan Sound System Kelas Terkendali Sentral
Instalasi Sound System Speaker Kelas Terkendali Sentral ini adalah teknik yang kami kembangkan untuk mengatasi problem instalasi khususnya berkaitan jumlah kabel yang sangat banyak. Banyaknya kabel instalasi memang tidak mungkin dihindari sebagai akibat dari pemasangan kabel saluran speaker dari masing-masing kelas atau ruang menuju ke sentral (lokasi) di mana sistem utama ditempatkan. Teknik ini menjamin, meskipun dalam jumlah yang banyak, kabel instalasi akan tampak rapi, aman, dan tidak mengganggu estetika secara umum. Disamping itu, juga sudah kami pikirkan fasilitas khusus untuk kemudahan pengecekan kerusakan pada saluran, menambah titik speaker kelas baru, ataupun penataan ulang saluran. Dan tidak lupa, kami juga menjamin kehandalan dan kekuatan instalasi ini.
Diagram Instalasi
Keterangan :
SENTRAL adalah terminal box (knlektor) terakhir sebelum kabel instalasi dihubungkan ke dalam sistem kendali. Terminal Sentral ini ada dua yaitu Terminal Sentral yang dilengkapi dengan Attenuator untuk mengendalikan speaker monitor dan diletakkan dalam ruangan di mana sistem utama berada serta Terminal Sentral yang berfungsi sebagai Group terakhir yang diletakkan di atas plafon ruangan sistem utama.
SISTEM adalah satu set peralatan sound system (High Impedance - 100V Line)
Bahan Instalasi Jaringan
Kabel Telepon dan Kabel Listrik Tunggal (NYA)
Kabel Telepon adalah kabel kawat yang kecil, lentur tapi kuat. Kabel telepon ini hanya digunakan untuk jalur signal (HOT) dan spesifikasi kabel ini sudah lebih dari cukup untuk menanggung beban penyaluran tegangan hasil konversi dari signal audio ke masing-masing speaker di ruang atau kelas.
Jumlah isi Kabel Telepon bermacam-macam (2,3,4,5,6,8,10,15). Gunakan sesuai jumlah kabel yang dibutuhkan. Kabel Kawat Listrik Tunggal (NYA) 1,5 mm khusus digunakan sebagai kabel COM. Karena kabel ini akan menanggung beban COM untuk seluruh sistem, maka harus lebih besar dari kabel telepon.
Kabel Protektor
Kabel Protektor berguna untuk melindungi kabel dari berbagai macam gangguan sekaligus membuat instalasi menjadi rapi. Bermacam-macam kabel protektor (pralon, kabel deck, TC protektor, selang flexible), gunakan sesuai kondisi dan kebutuhan.
Terminal Box (Kolektor)
Terminal box berisi konektor yang berfungsi sebagai titik pertemuan kabel instalasi. Sub Group dan Group menggunakan terminal ini.
Terminal box ini juga berfungsi sebagai titik pengecekan jika
terjadi gangguan pada kabel saluran dan tempat untuk menyediakan titik saluran stand by jika terjadi penambahan speaker pada ruang atau kelas yang berada dekat dengan terminal ini ( tidak harus memasang kabel baru sampai ke sentral ).
Ingat!, meskipun kelihatannya sederhana, jika semua sudah selesai, instalasi jaringan ini akan tampak rumit, jadi berpikir untuk kemudahan segalanya adalah lebih baik daripada pusing dikemudian hari.
Perencanaan Instalasi
Sekolah biasanya terdiri dari beberapa lokal bangunan yang pada setiap bangunannya memiliki beberapa ruang atau kelas. Perencanaan instalasi jaringan Sound System Kelas Terkendali Sentral secara keseluruhan adalah hal pertama yang harus dilakukan sebelum memulai kegiatan pemasangan instalasi apapun. Dari perencanaan ini sekaligus dapat diketahui berapa dan apa saja bahan yang diperlukan. Prinsip perencanaan adalah bagaimana membuat jalur instalasi dari seluruh ruang atau kelas menuju ke titik sentral. Rencanakan jalur yang paling mudah tanpa meninggalkan unsur keamanan, kerapian, dan estetika berkaitan dengan kondisi dan lingkungan.
• Tentukan jalur antar lokal sampai menuju sentral
• Tentukan titik Terminal Box Sub Group maupun Group pada masing-masing lokal bangunan
• Perkirakan pengembangan lokal kelas yang kemungkinan memerlukan sound system untuk menentukan titik saluran standby
Pemasangan Speaker
Speaker yang paling ideal dan memang diproduksi khusus untuk pemasangan dalam ruangan adalah Speaker Box TOA dengan tipe ZS 062. Speaker Box ini menghasilkan suara yang natural tapi tidak "kering". Gunakan 2 unit per kelas untuk hasil optimal.
Pemasangan speaker sangat mudah dan sederhana, yaitu dipasang sama seperti pemasangan jam dinding. Gunakan fisher dan sekrup jika dinding sekolah cukup kuat untuk dibor, atau paku beton 7 cm jika dinding kurang bagus (empuk).
Untuk kemudahan, buat mal titik gantungan agar tidak harus mengukur titik gantungan pada setiap speaker.
Instalasi Kelas atau Ruang (Indoor) - Sub Group
Untuk instalasi speaker dari kelas atau ruang ke sub group gunakan kabel telepon isi 2, yaitu untuk jalur HOT dan jalur COM. Sambungkan terlebih dahulu dua speaker pada ruang atau kelas tersebut secara paralel baru kemudian tarik instalasinya menuju ke terminal sub group. Perhatikan warnanya. Dalam produk TOA, warna hitam adalah untuk HOT dan warna putih untuk COM.
Jika ruang atau kelas berada dalam lokal gedung bertingkat, terminal sub group dapat diberikan untuk masing-masing lantai. Arahkan jalur instalasi menuju bagian luar dan gunakan kabel protektor agar rapi. Jika tidak bertingkat, arahkan kabel naik melalui atas plafon. Lakukan langkah di atas untuk setiap ruang atau kelas pada lokal bangunan tersebut sampai ke terminal sub group. Dalam terminal sub group ini, satukan kabel COM dari semua ruang atau kelas menjadi satu titik.
Instalasi Sub Group - Group
Untuk instalasi dari sub group ke group, gunakan kabel telepon sesuai jumlah yang dibutuhkan. Mulai dari titik ini, kabel telepon adalah hanya khusus untuk jalur HOT dan untuk jalur COM gunakan kabel listrik tunggal (NYA) 1,5 mm. Jangan lupa, mulai dari langkah ini juga, catat setiap jalur berdasarkan warna pada kabel telepon dan dokumentasikan sebaik mungkin. Catatan ini akan berguna pada saat ada gangguan pada saluran, juga untuk kemudahan menentukan nomor saluran untuk ruang atau kelas. Instalasikan semuanya langkah demi langkah mulai dari terminal box pertama sampai berakhir di sentral.
Teknik Instalasi Khusus
Teknik instalasi khusus digunakan untuk mengatasi kondisi tertentu berkaitan dengan tata ruang dalam lingkungan sekolah. Secara umum, bangunan setiap lokal adalah berdiri sendiri-sendiri (ada jarak berupa ruang kosong). Jika instalasi mau tidak mau harus "menyeberang" melalui ruang kosong ini, maka instalasi harus dipastikan aman dari gangguan apapun, khususnya cuaca yang dapat merusak kabel instalasi dan tangan jail serta perhatikan juga sisi estetikanya.
Teknik instalasi khusus yang biasa kami lakukan adalah instalasi udara dan instalasi bawah tanah. Instalasi udara adalah merentangkan kabel instalasi dari bangunan satu ke bangunan yang lain melalui udara, sedangkan instalasi bawah tanah adalah memasukkan kabel instalasi melalui bawah tanah. Untuk instalasi udara, gunakan pralon sebagai pelindung kabel dari sinar matahari atau hujan (cuaca adalah penyebab alamiah utama kerusakan kabel). Pastikan juga ketinggian bentangan ini tidak berada dalam jangkauan tangan.
Bagaimana agar rapi?...
Instalasi udara akan memiliki kecenderungan untuk melengkung. Agar tidak melengkung, ikat pralon pada kawat bentangan. Gunakan kawat yang cukup besar dan tarik menggunakan tracker sehingga meregang.
Caranya, pasang sekrup hole pada dua sisi secara sejajar. Kawat diikatkan langsung pada hole di satu sisi dan ikatkan kawat pada tracker yang sudah terlebih dahulu digantungkan di hole sisi yang lain. Tarik kawat dengan tracker dan setelah regangan kawat cukup kuat, ikatkan pralon pada kawat ini menggunakan kawat tembaga atau klem alumunium (usahakan bahan yang tidak berkarat).
Untuk instalasi bawah tanah, gunakan pralon untuk melindungi kabel. Lem setiap sambungan dengan kuat sehingga air tidak dapat masuk.
Instalasi Sistem Utama (Sentral)
Diagram Sistem Utama (Sentral)
Output audio yang sudah dikonversi menjadi tegangan dimasukkan ke dalam Digital Switch Selector. Digital Switch Selector akan menghubungkan signal ini ke saluran-saluran speaker sesuai kebutuhan. Attenuator yang khusus untuk mengendalikan volume suara speaker monitor di sentral sudah terintegrasi dalam Terminal Box Sentral.
Instalasi Output Amplifier - Digital Switch Selector
Hubungkan COM dan HOT (100V) dari Amplifier ke Input 100V di Digital Switch Selector menggunakan kabel dengan terminal skund di tiap ujungnya. Pastikan COM dari Amplifier terhubung ke COM DSS dan HOT (100V) dari Amplifier terhubung ke HOT DSS.
Instalasi Output Digital Switch Selector - Terminal Box Sentral
Output saluran Digital Switch Selector menggunakan soket DB. Hubungkan output tersebut ke soket DB yang ada di Terminal Box Sentral (letakkan Terminal Box ini di tembok belakang dekat dengan sistem). Jalur untuk speaker monitor terdapat dalam terminal box sentral. Speaker monitor tidak terpengaruh dengan mode operasi DSS (terhubung terus ke sistem). Karena sistem utama berada dalam ruangan yang kadang-kadang membutuhkan suasana tenang, volume speaker monitor ini dapat dikontrol langsung menggunakan Attenuator yang terdapat di Terminal Box Sentral.
Instalasi Terminal Box Sentral - Terminal Box Kolektor
Terminal box kolektor adalah terminal terakhir dari kabel instalasi dari berbagai penjuru. Jika kabel instalasi dari masing-masing ruang atau kelas tersebut langsung diturunkan ke Terminal Box Sentral, kerapian kabel instalasi akan sulit dipertahankan. Letakkan Terminal Box Kolektor ini di atas plafon ruangan yang digunakan untuk lokasi sistem utama.
CARA PENGGUNAAN DAN PERAWATAN PROJECTOR YANG BENAR
PENGGUNAAN DAN PERAWATAN PROJECTOR.
Pada saat digunakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain tidak memindahkan lampu proyektor dalam keadaan menyala. Hal ini disebabkan karena dalam kondisi menyala sifat lampu proyektor sangat sensitive, sehingga bila tidak berhati - hati justru dapat menimbulkan kerusakan fatal. Setelah proyektor selesai digunakan, tunggulah sekitar lima menit untuk mendinginkannya sebelum dimatikan. Patut diketahui juga, lampu proyektor memancarkan panas yang cukup besar bila digunakan dalam waktu lama. Itu sebabnya terdapat kipas yang dapat berfungsi dengan maksimal, pastikan bahwa kipas tidak terhalang oleh dinding atau obyekl ainnya, agar dapat 'membuang' udara panas dengan baik. Berikanlah jarak kurang lebih satu meter dari obyek tersebut, untuk bisa menghindari overheating yang bisa berdampak pada kerusakan serius.
Satu hal lain yang harus diingat, jangan meletakkan atau mengoperasikan proyektor dekat dengan sumber panas dan terkena sinar matahari secara langsung. Selain itu, seperti halnya barang elektronik lainnya. Menjaga agar proyektor dapat bertahan lama tentunya juga membutuhkan perawatan secara seksama. Bagian yang perlu diperhatikan antara lain filter proyektor,yang harus dibersihkan minimal sebulan sekali. Pasalnya, debu yang menempel dibagian ini dapat membuat lampu lebih mudah terbakar.
Agar Proyektor tetap berfungsi dengan baik, lakukan penggunaan sebagai berikut:
1. Kabel Power pada saat menyalakan projector tidak terganggu aktifitas lain, karena akan menyebabkan shot atau konslet saat projector bekerja, kerusakannya bisa meliputi ballast, power suplly, mainboard serta lampu.
2. Perhatikan Voltase lampu diruangan karena bila aruslistrik tidak stabil bisa menyebabkan kerusakan semua modul projector. Disarankan pakai UPS untuk menjaga bila terjadi padamnya lampu.
3. Bila mematikan projector tunggu sampai kurang lebih 5 menit karena terjadi pendinginan atau shout down seperti halnya computer karena hal ini sangat penting untuk spare part projector.
4. Cabut kabel power bila benar-benar projector sudah dalam keadaan mati atau sudah dingin.
Agar Proyektor tetap berfungsi dengan baik, lakukan perawatan sebagai berikut :
1. Bersihkan lensa dengan menggunakan lens cleaning paper (bilakotor).
2. Bersihkan bodi proyektor menggunakan kain lembut yang bersih, khusus untuk debu yang membandel gunakan cairan pembersih khusus pada kain lap.
3. Menyimpan proyektor sebaiknya pada tempat yang kering dan tidak terlalu lembab, lebih disarankan disimpan didalam tas aslinya.
4. Membawa proyektor lengkap dengan tasnya ketika dipindahkan ke tempat yang jauh.
5. Selalu memperhatikan informasi lampu di setting >information > lamptime hours untuk mempersiapkan penggantian lampu.
6.diservis setiap 3 - 6 bulan sekali kepada ahlinya untuk menjaga kestabilan spare part dan daya kerja projector.
INSTALASI LCD PROJEKTOR KELAS.
PANASONIC LCD PROJEKTOR IDEAL BUAT AULA
Pada saat digunakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain tidak memindahkan lampu proyektor dalam keadaan menyala. Hal ini disebabkan karena dalam kondisi menyala sifat lampu proyektor sangat sensitive, sehingga bila tidak berhati - hati justru dapat menimbulkan kerusakan fatal. Setelah proyektor selesai digunakan, tunggulah sekitar lima menit untuk mendinginkannya sebelum dimatikan. Patut diketahui juga, lampu proyektor memancarkan panas yang cukup besar bila digunakan dalam waktu lama. Itu sebabnya terdapat kipas yang dapat berfungsi dengan maksimal, pastikan bahwa kipas tidak terhalang oleh dinding atau obyekl ainnya, agar dapat 'membuang' udara panas dengan baik. Berikanlah jarak kurang lebih satu meter dari obyek tersebut, untuk bisa menghindari overheating yang bisa berdampak pada kerusakan serius.
Satu hal lain yang harus diingat, jangan meletakkan atau mengoperasikan proyektor dekat dengan sumber panas dan terkena sinar matahari secara langsung. Selain itu, seperti halnya barang elektronik lainnya. Menjaga agar proyektor dapat bertahan lama tentunya juga membutuhkan perawatan secara seksama. Bagian yang perlu diperhatikan antara lain filter proyektor,yang harus dibersihkan minimal sebulan sekali. Pasalnya, debu yang menempel dibagian ini dapat membuat lampu lebih mudah terbakar.
Agar Proyektor tetap berfungsi dengan baik, lakukan penggunaan sebagai berikut:
1. Kabel Power pada saat menyalakan projector tidak terganggu aktifitas lain, karena akan menyebabkan shot atau konslet saat projector bekerja, kerusakannya bisa meliputi ballast, power suplly, mainboard serta lampu.
2. Perhatikan Voltase lampu diruangan karena bila aruslistrik tidak stabil bisa menyebabkan kerusakan semua modul projector. Disarankan pakai UPS untuk menjaga bila terjadi padamnya lampu.
3. Bila mematikan projector tunggu sampai kurang lebih 5 menit karena terjadi pendinginan atau shout down seperti halnya computer karena hal ini sangat penting untuk spare part projector.
4. Cabut kabel power bila benar-benar projector sudah dalam keadaan mati atau sudah dingin.
Agar Proyektor tetap berfungsi dengan baik, lakukan perawatan sebagai berikut :
1. Bersihkan lensa dengan menggunakan lens cleaning paper (bilakotor).
2. Bersihkan bodi proyektor menggunakan kain lembut yang bersih, khusus untuk debu yang membandel gunakan cairan pembersih khusus pada kain lap.
3. Menyimpan proyektor sebaiknya pada tempat yang kering dan tidak terlalu lembab, lebih disarankan disimpan didalam tas aslinya.
4. Membawa proyektor lengkap dengan tasnya ketika dipindahkan ke tempat yang jauh.
5. Selalu memperhatikan informasi lampu di setting >information > lamptime hours untuk mempersiapkan penggantian lampu.
6.diservis setiap 3 - 6 bulan sekali kepada ahlinya untuk menjaga kestabilan spare part dan daya kerja projector.
INSTALASI LCD PROJEKTOR KELAS.
PANASONIC LCD PROJEKTOR IDEAL BUAT AULA
Spesifikasi dan Keunggulan Penggunaan Sistem Audio Speaker dalam Kelas.
Spesifikasi dan Keunggulan Penggunaan Sistem Audio Speaker Kelas.
Gambaran Produk Speaker Sistem adalah produk lokal yang sudah memenuhi standar internasional. Dirancang dengan sistim kontrol yang menggunakan mikroprosesor, sehingga membuat sistim menjadi lebih ringkas dan mudah digunakan. Speaker sistem pada setiap ruang memiliki daya yang cukup besar (40 Watt), juga berbasis MIKROPROSESOR dgn penguat aktif, sehingga suara yang dikeluarkan sangat terdengar dengan jelas informasinya untuk setipa kelas. Sistem ini juga memiliki penguat audio yang baik dalam range frekuensi antara 2 – 10 KHz, sehingga memungkinkan suara untuk musik cukup baik terdengar. Sistem ini juga dilengkapi dengan mikrophone, sehingga suara di ruangan dapat terdengar. Keunggulan Speaker Sistem
1. Sistem Kontrol dan Speaker Aktif berbasis MIKROPROSESOR (BUKAN SPEAKER SAJA ISINYA).
2. Kabel sistem speaker hanya satu saluran saja untuk seluruh speaker (30 atau 40), sehingga pengkabelan dan pemasangannya tampak rapi (diameter kabel Data +- 0,5 cm).
3. Dapat ditambahkan INPUT MIC dan kamera CCTV di setiap kelas untuk pengeras suara guru dan monitoring VIDEO (OPTIONAL).
4. Dapat dipilih Ruang kelas tertentu yang dibunyikan, per kelas atau per grup kelas, (misal: diinginkan grup kelas 1 saja atau kelas 2 saja atau satu kelas tertentu, sehingga dapat di aplikasikan misal untuk UJIAN Listening Bahasa Inggris). Atau dihidupkan seluruh kelas.
5. Mode pemantauan pada setiap kelas, karena speaker di setiap kelas dilengkapi dengan mikrophone, sehingga fungsi pengawasan ruangan dapat didengarkan.
6. Memprogram kelas mana yang hidup sangat mudah.
7. Sistem ini dilengkapi pemutar DVD dan Tape, untuk keperluan lainnya, misal: memutar atau menyampaikan soal UJIAN Listening Bahasa Inggris, merekam, dll.
8. Hemat lisrik (kebutuhan daya: 30x20W, 40x20W operasi kerja maksimal)
9. Ruang kendali mudah dipindah dan diletakkan sesuai keinginan, karena sistim Jaringan.
10. Garansi 1 tahun
Sistim operasional yang sangat mudah dan memiliki fasilitas operasional yang lengkap seperti :
1. Mapping Ruang yang aktif, (Dapat dipilih Ruang kelas tertentu yang dibunyikan, per kelas atau per grup kelas, misal: diinginkan grup kelas 1 saja atau kelas 2 saja atau satu kelas tertentu).
2. ALL Speaker Aktif: seluruh speaker di kelas aktif dapat dibunyikan semua.
3. Gruping Speaker: beberapa ruang saja yang aktif.
4. Mikrophone Interkom: dapat berfungsi sebagai interkom antar ruang kelas dengan pusat monitor, karena dilengkapi mikrophone pada ruang kelas.
5. Scan: Kepala Sekolah atau Guru atau yang bertugas dapat memonitor keadaan masing-masing ruang secara otomatis bergantian (default 8 detik dan dapat diatur) tanpa diketahui oleh siswa yang sedang dimonitor.
6. Monitor Audio: Kepala Sekolah atau Guru atau yang bertugas dapat memonitor ruangan.
7. Monitor Video (OPTIONAL): Kamera CCTV tiap kelas dapat digunakan Kepala Sekolah atau Guru atau yang bertugas memonitor ruangan.
8. MIC setiap Kelas (OPTIONAL): dapat digunakan penguat suara Guru atau dari Komputer atau lainnya.
Penawaran Perangkat Tambahan Speaker Kelas Pada Sistem Speaker Audio Kelas KOMJAYA dapat ditambahkan perangkat Modul Input Mikrophone dan Video kamera CCTV di setiap kelas. Manfaat Modul Input Mikrophone adalah untuk pemanfaatan speaker kelas tsb. dengan menyambungkan ke mikrophone atau komputer. Sedangkan modul Video kamera CCTV bermanfaat untuk fungsi VIDEO monitoring berupa tampilan gambar dari kelas tsb. sedangkan fungsi AUDIO Monitoring sdh terdapat pada speaker sistem kelas tsb. Video Kamera CCTV ini dipasang di setiap kelas untuk menampilkan gambar keadaan setiap kelas secara bergantian sebanyak kelas yang ada. Dengan sistem Speaker Audio kelas KOMJAYA dan perangkat tambahan KAMERA CCTV, maka kelas dapat terpantau secara AUDIO VISUAL secara bergantian.
Kelebihan:
- Kabel instalasi untuk kamera HANYA SATU saja dari ujung kelas terjauh sampai ke MASTER KONTROL, menggunakan kabel RG6 standard CCTV, sehingga BIAYA dapat di HEMAT. Di bandingkan dengan model lain yang kabelnya harus satu per satu di tarik dari setiap kamera (sebagai contoh: bila terdapat 20 kamera maka +- 20 x 200 m dengan panjang rata2 tiap kelas 10m.) SISTEM KOMTRONIC HANYA PERLU 200 meter saja.
- Audio Video dapat direkam dan disimpan dengan bantuan Komputer.
Spesifikasi:
1. Speaker
Daya Output: 40 Watt maksimum. Tegangan: 220 V AC. Dimensi: 25x25x40 cm
2. Master Control
Untuk 30 ruang atau 40 ruang kelas. Dilengkapi dengan AUX Audio Input untuk DVD dan Tape, serta Headset. Daya maksimum 5 Watt. Tegangan: 24 V AC.
3.Headset
4. Pemutar Tape: polytron tapedeck
5. DVD player Sony
6. Mic Wireless
7. Mic Dinamik dengan bel dink donk
8. Meja Teakblok Lapis Jati
Gambaran Produk Speaker Sistem adalah produk lokal yang sudah memenuhi standar internasional. Dirancang dengan sistim kontrol yang menggunakan mikroprosesor, sehingga membuat sistim menjadi lebih ringkas dan mudah digunakan. Speaker sistem pada setiap ruang memiliki daya yang cukup besar (40 Watt), juga berbasis MIKROPROSESOR dgn penguat aktif, sehingga suara yang dikeluarkan sangat terdengar dengan jelas informasinya untuk setipa kelas. Sistem ini juga memiliki penguat audio yang baik dalam range frekuensi antara 2 – 10 KHz, sehingga memungkinkan suara untuk musik cukup baik terdengar. Sistem ini juga dilengkapi dengan mikrophone, sehingga suara di ruangan dapat terdengar. Keunggulan Speaker Sistem
1. Sistem Kontrol dan Speaker Aktif berbasis MIKROPROSESOR (BUKAN SPEAKER SAJA ISINYA).
2. Kabel sistem speaker hanya satu saluran saja untuk seluruh speaker (30 atau 40), sehingga pengkabelan dan pemasangannya tampak rapi (diameter kabel Data +- 0,5 cm).
3. Dapat ditambahkan INPUT MIC dan kamera CCTV di setiap kelas untuk pengeras suara guru dan monitoring VIDEO (OPTIONAL).
4. Dapat dipilih Ruang kelas tertentu yang dibunyikan, per kelas atau per grup kelas, (misal: diinginkan grup kelas 1 saja atau kelas 2 saja atau satu kelas tertentu, sehingga dapat di aplikasikan misal untuk UJIAN Listening Bahasa Inggris). Atau dihidupkan seluruh kelas.
5. Mode pemantauan pada setiap kelas, karena speaker di setiap kelas dilengkapi dengan mikrophone, sehingga fungsi pengawasan ruangan dapat didengarkan.
6. Memprogram kelas mana yang hidup sangat mudah.
7. Sistem ini dilengkapi pemutar DVD dan Tape, untuk keperluan lainnya, misal: memutar atau menyampaikan soal UJIAN Listening Bahasa Inggris, merekam, dll.
8. Hemat lisrik (kebutuhan daya: 30x20W, 40x20W operasi kerja maksimal)
9. Ruang kendali mudah dipindah dan diletakkan sesuai keinginan, karena sistim Jaringan.
10. Garansi 1 tahun
Sistim operasional yang sangat mudah dan memiliki fasilitas operasional yang lengkap seperti :
1. Mapping Ruang yang aktif, (Dapat dipilih Ruang kelas tertentu yang dibunyikan, per kelas atau per grup kelas, misal: diinginkan grup kelas 1 saja atau kelas 2 saja atau satu kelas tertentu).
2. ALL Speaker Aktif: seluruh speaker di kelas aktif dapat dibunyikan semua.
3. Gruping Speaker: beberapa ruang saja yang aktif.
4. Mikrophone Interkom: dapat berfungsi sebagai interkom antar ruang kelas dengan pusat monitor, karena dilengkapi mikrophone pada ruang kelas.
5. Scan: Kepala Sekolah atau Guru atau yang bertugas dapat memonitor keadaan masing-masing ruang secara otomatis bergantian (default 8 detik dan dapat diatur) tanpa diketahui oleh siswa yang sedang dimonitor.
6. Monitor Audio: Kepala Sekolah atau Guru atau yang bertugas dapat memonitor ruangan.
7. Monitor Video (OPTIONAL): Kamera CCTV tiap kelas dapat digunakan Kepala Sekolah atau Guru atau yang bertugas memonitor ruangan.
8. MIC setiap Kelas (OPTIONAL): dapat digunakan penguat suara Guru atau dari Komputer atau lainnya.
Penawaran Perangkat Tambahan Speaker Kelas Pada Sistem Speaker Audio Kelas KOMJAYA dapat ditambahkan perangkat Modul Input Mikrophone dan Video kamera CCTV di setiap kelas. Manfaat Modul Input Mikrophone adalah untuk pemanfaatan speaker kelas tsb. dengan menyambungkan ke mikrophone atau komputer. Sedangkan modul Video kamera CCTV bermanfaat untuk fungsi VIDEO monitoring berupa tampilan gambar dari kelas tsb. sedangkan fungsi AUDIO Monitoring sdh terdapat pada speaker sistem kelas tsb. Video Kamera CCTV ini dipasang di setiap kelas untuk menampilkan gambar keadaan setiap kelas secara bergantian sebanyak kelas yang ada. Dengan sistem Speaker Audio kelas KOMJAYA dan perangkat tambahan KAMERA CCTV, maka kelas dapat terpantau secara AUDIO VISUAL secara bergantian.
Kelebihan:
- Kabel instalasi untuk kamera HANYA SATU saja dari ujung kelas terjauh sampai ke MASTER KONTROL, menggunakan kabel RG6 standard CCTV, sehingga BIAYA dapat di HEMAT. Di bandingkan dengan model lain yang kabelnya harus satu per satu di tarik dari setiap kamera (sebagai contoh: bila terdapat 20 kamera maka +- 20 x 200 m dengan panjang rata2 tiap kelas 10m.) SISTEM KOMTRONIC HANYA PERLU 200 meter saja.
- Audio Video dapat direkam dan disimpan dengan bantuan Komputer.
Spesifikasi:
1. Speaker
Daya Output: 40 Watt maksimum. Tegangan: 220 V AC. Dimensi: 25x25x40 cm
2. Master Control
Untuk 30 ruang atau 40 ruang kelas. Dilengkapi dengan AUX Audio Input untuk DVD dan Tape, serta Headset. Daya maksimum 5 Watt. Tegangan: 24 V AC.
3.Headset
4. Pemutar Tape: polytron tapedeck
5. DVD player Sony
6. Mic Wireless
7. Mic Dinamik dengan bel dink donk
8. Meja Teakblok Lapis Jati
Langganan:
Postingan (Atom)